Postingan

Tentang blog ini

Blog ini memuat kumpulan referensi terkait asal-usul Siboro, baik sebagai marga maupun lokasi. Referensi dimuat di sini bukan berarti benar, namun untuk dinilai berdasarkan antara lain: - seberapa bisa dipercaya sumber referensi tersebut - kecocokan dengan referensi lain, terutama yang lebih terpercaya sumbernya - logika Setiap referensi didahului dengan informasi tentang referensi tersebut dengan format sebagai berikut: No : Nomor referensi di situs ini Judul : Judul dari referensi Oleh : Nama penulis atau penutur referensi Tanggal : tanggal atau paling tidak tahun referensi ditulis Sumber : Link ke referensi jika ada Pencatat referensi : Nama yang mencatat referensi di blog ini Daftar referensi yang ada di blog ini: Marga Purba menurut buku Drs. Richard Sinaga (1)   Tentang Siboro di buku W. K. H. Ypes tahun 1932 (2) Asal-usul kerajaan Purba menurut J. Tideman tahun 1922 (3) Kisah Raja Parultep menurut Silahi Sabungan (4) Tarombo Toga Purba Menurut Tondang Parcendol (5) Purba Siboro

Sinopsis Partingkian Bandar Hanopan oleh Pemkab Deli Serdang (19)

No : 19 Judul : Putri Hijau - Kompilasi Kemajemukan Kisah Putri Hijau di Sumatra Utara Berdasarkan Versi Melayu, Karo, Aceh, Simalungun, serta penulis A. Rahman, Burhan AS, Haris M. Nasution, Tanku Said Efendi, Silvana Sinar, Razali Kasim dan M.O. Parlindungan. Oleh : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Deli Serdang Tanggal : 2009 Sumber : https://repositori.kemdikbud.go.id/30826/1/Putri%20Hijau.pdf Pencatat referensi : Arnold Siboro

Siapakah Puang Siboro di sejarah Simalungun? (18)

No : 18 Judul : Steenplastiek in Simaloengoen: inventaris van steenen beelden, reliefs, steenen kisten en dergelijke Oleh : G. L. Tichelman Tanggal : 1938 Sumber :  https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB06:000003222:00056&query=siboro&page=2&sortfield=date&coll=boeken&rowid=9 Pencatat referensi : Arnold Siboro

Marga Siboro Menurut Parsadaan Lumban Raja Datu Parulas Parultop dohot Boruna (17)

Gambar
No : 17 Judul : Tarombo dan Sejarah Ompunta Datu Parulas Parultop Oleh : PARSADAAN LUMBAN RAJA DATU PARULAS PARULTOP DOHOT BORUNA Tanggal : 2013 Sumber : https://monumenpbm.blogspot.com/2013/02/sejarah-ompu-datu-parulas-parultop_16.html Pencatat referensi : Kardi Siboro *** BINDU V SORANG OMPUNTA TUAN RANGGA DOHOT SIBORO Naung magodang sude angka Ompunta dohot namborunta tubu ni si Bintang Maria boru Tinambunan Simbolon, tubu ma sihol ni roha ni Ompunta Datu Parulas Parultop tu huta hatubuanna di Nainggolan Pulo Samosir, di sada tingki, marhobas ma Ompunta ditinggalhon ma Pusuk, suang songon i nang Ompunta boru dohot angka Ompunta na tolu i. Alai ndang manigor tu Nainggolan dituntus Ompunta dope pardalananna. Songon i na jolo Ompunta rot u luat i, suang songon i do nang parborhat na sian i. Huhut do marburu Ompunta di tongan dalan, jala laos i ma dalanna masitandaan Ompunta dohot sada namarbaju boru Simbolon, alai naung maro---. Gabe-gabean ma boru Simbolon i, ditubuhon ma sada dakda

Siboro adalah Nai Turihon menurut tangkal burnung ni horbo (16)

No : 16 Judul : Collection of Indonesian Manuscripts Oleh : P. Voorhoeve Tanggal : 1975 Sumber : https://www.kb.dk/e-mat/dod/130022081846-bw.pdf Pencatat referensi : Arnold Siboro

Sejarah gelar Parultop diberikan menurut Lumban Raja (15)

No : 15 Judul : SEJARAH “RAJA TUNGGAL-HASUGIAN” BERSAMA ISTERINYA BORU SUMANGGE br. NAINGGOLAN Oleh : Ir. WALDUIN HASUGIAN Tanggal : 1 Juli 1988 Sumber :  https://lesmardin1988.wordpress.com/wp-content/uploads/2013/02/sejarah.pdf Pencatat referensi :  Kardi Siboro   *** BAB V PERKAWINAN RAJA TUNGGAL DENGAN BORU SUMANGGE BR. NAINGGOLAN Halaman 14-15  1. Datu Parulas Nainggolan merasa gembira dengan hadirnya Raja Tunggal dan Orang Kaya Tua demikian juga mereka berdua sangat senang tinggal bersama keluarga Datu Parulas karena sudah lama mereka berkelana dihutan belantara tanpa melihat orang dan makanan. Setelah selesai mereka makan bersama sebagai pertanda menyambut tamu, Datu Parulas menanyakan mereka : Kelihatannya kalian seperti "Ulubalang" oleh karena itu kami mengharapkan dapat membantu kami melawan musuh kami selama ini dari Banuarea. Dan bila mana berhasil salah satu dari kalian berdua menjadi menantu saya. Mendengar ucapan Datu Parulas maka Raja Tunggal menjawab :

Datu Parulas menurut Sihombing Lumbantoruan (14)

Gambar
No : 14 Judul : Datu Parulas dan Datu Galapang Sihombing Oleh : Ama Rotua Sihombing Tanggal : 01 Maret 2012 Sumber : https://budayabatakamarotuasihombing.blogspot.com/2012/03/datu-parulas-dan-datu-galapang.html Pencatat referensi :  Kardi Siboro *** Didok turi-turian luarbiasa do kehebatan ni Datu Parulas molo sanga rap dohot anggina Datu Galapang. Mereka berdua kalau bersama-sama dalam satu tempat sangat disegani dan ditakuti kawan dan lawan. Tak lama setelah beranak cucu mereka meninggalkan Sibaragas dan Lintongnihuta dan anak2 mereka tidak ada yang mengikuti jejak mereka. Datu Galapang pergi kearah Dairi sementara Datu Parulas ke Samosir t erus ke Simalungun. Ada cerita bahwa Datu Parulas menurunkan marga2 baru sejumlah 14 marga ( akan saya coba menelusuri dan menuliskannya belakangan hari ), yang mana kebenarannya masih tanda tanya. Suatu ketika Datu Parulas sampai didaerah Tomuan Siantar pada masa tuanya dan mengorek pohon besar yang tumbuh lebat sebagai tempat wafatnya tetapi tid

Siboro menurut Klan Girsang di Simalungun (13)

Gambar
No : 13 Judul : Klan Girsang di Simalungun Polemik Asal usul, Silsilah dan Perkembangannya Oleh : Erond Litno Damanik Tanggal : Agustus 2019 Sumber :  Klan Girsang di Simalungun Polemik asal usul, silsilah dan perkembangannya Pencatat referensi :  Kardi Siboro SINOPSIS *** "Terjadinya suatu klan tidak terlepas dari kejadian-kejadian nyata yang merupakan sejarah bagi generasi penerusnya. Dengan pengertian bahwa sejarah adalah suatu himpunan dari kejadian-kejadian yang berkesinambungan yang menjadi titik tolak bahan keyakinan atas kebenaran sesuatu peristiwa yang mempunyai dampak (akibat) secara positif yaitu berdasarkan keterangan dan penjelasan para orangtua di Siborongborong bahwa si Girsang membunuh abangnya yakni anak Gurusinomba Lumbantoruan Hutagurgur karena anak Gurusinomba membunuh ipar atau saudara istri si Girsang bernama Badia Huta Sianturi. Dengan peristiwa tersebut maka si Girsang meninggalkan daerah Siborongborong melalui Parapat, Silalahi, Sumbul hingga ke Lehu denga