Tarigan Sibero ada yang berasal dari Desa Sigunggung Haranggaol (20)

No: 20
Judul: Kisah asal marga Tarigan Sibero yang ada di Namo Suro, Patumbak.
Oleh: Nelman Jermia Tarigan Sibero
Tanggal: 6 Januari 2025
Sumber: Chat di grup Whatsapp oleh Nelman Jermia Tarigan Sibero
Pencatat referensi: Arnold Siboro

Diketahui bahwa keturunan Cibro dari Tuntung Batu merantau ke Kuta Juhar, Tanah Karo dan menurunkan marga Tarigan Sibero (misalnya, lihat di tulisan ini). Namun ada marga Tarigan Sibero yang bukan berasal dari Cibro di Tuntung Batu, melainkan berasal dari Purba Siboro di Desa Sigunggung Haranggaol.

Berikut informasi dari Nelman Jermia Tarigan Sibero, dikutip dari grup Whatsapp "PARSADAAN SIBORO DOHOT BORUNA" tanggal 6 Januari 2025:

Dulu saya pernah bertanya ttg asal usul kepada seorang teman marga Tarigan Sibero yang kampungnya di Juhar (Tanah Karo). Dia menyebutkan bahwa cerita dari opung-opung mereka kalau asal mereka dari Tungtung Batu. Sepertinya penyebaran marga Siboro ke daerah Tanah Karo sekitarnya terdiri dari beberapa gelombang bukan hanya satu gelombang.

Saya bermarga Tarigan Sibero yang punya cerita asal usul yang berbeda dengan teman saya di atas. Kami sudah menetap selama 5 generasi di sebuah kuta Namo Suro daerah Patumbak (Delitua, Deli Serdang) dimana mayoritas penduduknya bermarga Karo dan Rajanya (Sibayak) bermarga Barus. Dari cerita bi tongah (namboru) bahwa Opung mereka bukan asli penduduk situ tapi pendatang dari kampung Sigong-gong yang berada di tepi Danau Toba. Bapak saya, adik dan turang-turangnya tidak pernah dibawa kesitu dan mereka juga tidak punya ide dimana kampung Sigong-gong. Namun agar tidak melupakan asal-usul, salah satu Bapa Uda kami diberi nama Gong-Gong Tarigan Sibero. Saya mendengar cerita ini saat masih kecil & tidak punya gambaran dimana kampung Sigong-gong, dan tentunya saat itu tidak tertarik untuk tahu.

Sampai akhirnya saat berumur 55 tahun (pensiun), atas kemurahan Tuhan, dan kerinduan yang dalam untuk mencari asal usul, pada tahun 2023 saya sampai di kota Haranggaol, bahkan saya sampai di sebuah huta Si Gung-Gung persis di pinggiran Danau Toba. Pikiran menerawang pada sekitar 100an tahun yang lalu ada seorang laki-laki bermarga Siboro entah kenapa merantau ke kampung Namo Suro, Patumbak, dan menurunkan kami cucu-cucunya dalam jumlah yang banyak. Di Haranggaol, saya bertemu dengan 3 orang tua-tua marga Purba Siboro dan diterima dengan sangat baik. Salah satunya Amang Binsar Purba Siboro (dua nama yang lain saya tidak catat namanya).  Saya menceritakan kisah saya, dan mereka mendengar dan sekali-sekali bertanya.
Saya dikaruniai Tuhan seorang anak laki-laki, dan saya punya kerinduan untuk membawa dia suatu hari ke Si Gung-Gung, agar dia punya ikatan kepada leluhurnya.agar dia punya ikatan kepada leluhurnya.
Di Jakarta, saya sudah bertemu dengan saudara-saudara saya bermarga Siboro dan Purba Siboro. Bahkan ulaon kami akhir tahun 2024 dapat terlaksana dengan luar biasa karena jerih payah dari Abang @⁨~Olo Siboro⁩ , Abang @⁨~Kimar Siboro⁩ dan Amang @⁨~Hasudungan Siboro⁩. Bahkan saya mendapatkan orang tua baru Amang Op Shalomita Purba Siboro dan Anggi @⁨~Lindo P Siboro⁩. Izinkan sekali lagi saya mengucapkan terimakasih atas hati yang baik telah menerima saya dan keluarga saya menjadi bagian dari keluarga besar Siboro ini. Kiranya di tahun baru 2025 kelarga besar Siboro semakin diberkati oleh Tuhan Allah. Horas, Mejuah-juah

Menurut Djabintang Hasiholan Siboro, di Haranggaol desa (huta) ini sebagai "Sigonggong", yang sebenarnya adalah "Si Gunggung", artinya Siboro Gaung Gaung. Menurut Marudut Purba, seperti tulisan di bawah ini yang dikutip dari grup Whatsapp yang sama pada tanggal 13 Januari 2025, walaupun saat ini desa Sigunggung berbeda lokasinya dengan Siboro Gaungaung, tapi memang asalnya sama:

Kami Purba Siboro di Sigunggungpun 5 generasi menurut cerita orang tua kami, oppung kami di singunggung Haranggaol berasal dari Siboro Gaung-Gaung Haranggaol Bergeser dari Siboro gaung-gaung sekitar 3 km ke arah Tigaras dan mamuka huta disitu dan memberi nama kampung itu Sigunggung



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siboro menurut sejarah kerajaan Dolog Silou (10)

No : 10 Judul : Kerajaan Dolog Silou: Silsilah, Perkembangan dan Kesudahannya Oleh : Bandar Alam Purba Tambak, Herman Purba Tambak Tanggal : 2019 Sumber :  https://www.researchgate.net/publication/376857585_Kerajaan_Dolog_Silou_Silsilah_Perkembangan_dan_Kesudahannya Pencatat referensi :  Arnold Siboro Buku ini merupakan karya dua orang penulisnya, Bandar Alam Purba Tambak dan Herman Purba Tambak. Tulisan Bandar Alam Purba Tambak terbit pertama kali pada tahun 1967 oleh percetakan HKBP Pematangsiantar, isinya bersumber pada Partikian Bandar Hanopan yakni manuskrip kuno yang mengisahkan Kerajaan Dolog Silou. Sedangkan tulisan Herman Purba Tambak dicetak pertama kali tahun 1985 dan diterbitkan ulang pada tahun 2008. Kedua tulisan ini digabung menjadi buku ini yang terbit tahun 2019, tanpa mengubah isinya (tulisan Bandar Alam Purba Tambak hingga halaman 70, tulisan Herman Purba Tambak mulai halaman 71), hanya perubahan: tata bahasa merujuk Ejaan Yang Dise...
Baca selengkapnya

Perjalanan Datu Parulas Parultop Nainggolan Lumban Raja di Pematang Bandar - Perdagangan (8)

Gambar
No : 8 Judul : CERITA RAKYAT DAERAH SUMATERA UTARA Oleh : DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAY AAN, PROYEK INVENTARISASI DAN DOKUMENTASI KEBUDAYAAN DAERAH, JAKARTA 1982 Tanggal : September 1982   Sumber :  https://repositori.kemdikbud.go.id/8296/1/CERITERA%20RAKYAT%20SUMATERA%20UTARA%20%281982%29.pdf Pencatat referensi :  Kardi Siboro Bab 7 "Keramat Kubah Pandan Perdagangan" halaman 63-66. Ada banyak versi cerita mengenai keberadaan Datu Parulas Parultop yang ada di tengah-tengah masyarakat batak secara umum yang membuat para pendengar maupun pembaca menjadi bingung. Hal semacam ini sangat lumrah terjadi, karena dimasa lalu cerita itu dituturkan secara lisan, sehingga sangat mungkin terjadi distorsi isi cerita dari penutur awal ke penutur berikutnya. Dalam postingan ini, penulis ingin menyuguhkan sebuah cerita rakyat yang berasal dari Pematang Bandar - Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, lokasi ini dekat dengan kota Lima Puluh. Cerita rakyat yang dimaksud sudah di...
Baca selengkapnya

Datu Parulas menurut Sihombing Lumbantoruan (14)

Gambar
No : 14 Judul : Datu Parulas dan Datu Galapang Sihombing Oleh : Ama Rotua Sihombing Tanggal : 01 Maret 2012 Sumber : https://budayabatakamarotuasihombing.blogspot.com/2012/03/datu-parulas-dan-datu-galapang.html Pencatat referensi :  Kardi Siboro *** Didok turi-turian luarbiasa do kehebatan ni Datu Parulas molo sanga rap dohot anggina Datu Galapang. Mereka berdua kalau bersama-sama dalam satu tempat sangat disegani dan ditakuti kawan dan lawan. Tak lama setelah beranak cucu mereka meninggalkan Sibaragas dan Lintongnihuta dan anak2 mereka tidak ada yang mengikuti jejak mereka. Datu Galapang pergi kearah Dairi sementara Datu Parulas ke Samosir t erus ke Simalungun. Ada cerita bahwa Datu Parulas menurunkan marga2 baru sejumlah 14 marga ( akan saya coba menelusuri dan menuliskannya belakangan hari ), yang mana kebenarannya masih tanda tanya. Suatu ketika Datu Parulas sampai didaerah Tomuan Siantar pada masa tuanya dan mengorek pohon besar yang tumbuh lebat sebagai tempat wafatnya t...
Baca selengkapnya